
DPRD Balangan Pertanyakan Penggunaan Dana Penyertaan Modal Perseroda PT Asabaru
DPRD Balangan menggelar rapat kerja dengan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) PT Asabaru Daya Cipta Lestari.
Setelah adanya penyertaan modal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan pada 2022 lalu sebesar Rp 20 miliar, dalam rapat kerja tersebut anggota DPRD Balangan mempertanyakan program yang telah dilaksanakan.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Balangan, Rusdi mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk sharing demi kemajuan dan membangun Perseroda PT Asabaru untuk kepentingan masyarakat.
DPRD Balangan mempertanyakan penyertaan modal yang telah dikucurkan digunakan untuk apa saja termasuk aset yang telah dimiliki.
Dari enam bidang program yang dimiliki oleh Perseroda Asabaru, sektor perkebunan dalam hal ini upaya menaikkan harga karet di masyarakat menjadi program pertama yang dijalankan.
Rusdi mengatakan perlu adanya kinerja nyata dari Perseroda, misalnya dengan pembelian karet dengan harga yang lebih tinggi dari pengepul.
"Membuka pos pembelian di beberapa tempat agar petani karet mudah untuk menjual ke Perseroda dengan harga yang lebih tinggi, namun tidak mematikan pengepul bahkan pengepul bisa bekerjasama dengan Perseroda," ujarnya, Senin (19/06/2023).
Pengepul yang ada di Kabupaten Balangan seudah memiliki harga sendiri bekerjasama dengan perusahaan atau pabrik karet masing masing, dan bagaimana Perseroda bisa masuk dan bekerjasama dengan para pengepul yang ada.
Rusdi mempertanyakan beberapa hal dalam kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat DPRD Balangan ini.
Mengenai personalia atau anggota direksi yang ada di PT Asabaru saat ini sudah berjumlah berapa orang.
"Besaran operasional yang rutin digunakan oleh perusahaan saat ini juga berapa, untuk mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan program kerjanya," ujarnya.
Penyertaan modal Rp 20 miliar kepada PT Asabaru juga diperkirakan akan bertahan hingga berapa lama, karena dengan adanya penggunaan anggaran dan belum adanya pendapatan yang segnifikan jelas akan memerlukan penambahan penyertaan modal. Terlebih jika ingin mengembangkan enam bidang yang akan dikembangkan oleh perusahaan.
"Setelah program usaha pembelian karet ini berhasil, program selanjutnya apa yang akan dilakuan karena ini menyangkut dengan pertimbangan jika adanya permohonan penyertaan modal kembali," tambahnya.
Pertemuan dengan PT Asabaru ini merupakan agenda pertama dimana nantinya akan ada pertemuan lanjutan dan berharap dari pihak Perseroda mempersiapkan data yang dibutuhkan sehingga adanya trasnparansi baik dari penggunaan anggaran serta kemajuan program yang dilaksanakan.
Ketua Komisii III Hafiz Anshari menambahkan, pertemuan ini diharapkan bisa ada catatan agar pertemuan selanjutnnya bisa saling terbuka dengan data. Mengingat saat pertemuan pertama ini dari Perseroda belum mempersiapkan data yang dimiliki perusahaan.
Hafiz menambahkan saat ini di tengah masyarakat sudah mulai menjadi perbincangan adanya pembelian karet milik petani karet. Dan program tersebut bahkan baru saja muncul beberapa hari terakhir, untuk kejelasan program tersebut juga perlu adanya penjelasan.
"Apakah kedepan akan bekerjasama dengan BUMDes atau seperti apa penerapannya di masyarakat," ujarnya.
Terpisah, Dirut PT Asabaru Reza Arpiansyah mengatakan saat ini untuk pembelian karet sudah dilaksanakan di Desa Tundi Kecamatan Awayan, dan diakuinya memang belum lama dilaksanakan.
Untuk penggunaan anggaran salahsatunya adalah pengadaan aset dengan pembelian lahan di Kecamatan Batumandi sebesar Rp 4 miliar. Ditambah dengan adanya rehabilitasi kantor PT Asabaru.
"Untuk program kedepan rencananya akan mengembangkan bidang pariwisata dan pertambangan," ujarnya.
Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Balangan Ahsani Fauzan, Wakil Ketua DPRD Balangan M Ifdali dan beberapa anggota DPRD lainnya. Dari PT Asabaru dihadiri oleh empat orang termasuk direktur utama.